CALIFORNIA – Rokok elektrik (e-cigarette) diduga kuat menjadi penyebab sepuluh kali tingkat penyebab kanker, dibandingkan dengan rokok tembakau biasa. Hal ini diungkapkan oleh para ahli kesehatan Jepang yang menemukan tingkat tinggi bahan kimia yang terkandung di dalamnya.
Rokok elektrik yang menjadi populer di dunia, terutama di kalangan anak muda memang memiliki nilai efisiensi yang tinggi dibandingkan rokok tembakau biasa. Namun, sistem kerja dengan memanaskan cairan yang mengandung nikotin menjadi uap yang dihirup, adalah kesalahan besar.
Dalam sistem pemanasan tersebut, peneliti Jepang menemukan karsinogen seperti formalin dan asetaldehida dalam uap rokok elektrik adalah penyebab tingginya kanker yang akan terjadi, seperti dikusip dari Dailymail, Senin (01/12/2014).
“Formaldehyde, zat yang ditemukan dalam bahan bangunan dan cairan pembalsaman hadir jauh lebih tinggi daripada tingkat karsinogen yang ditemukan dalam asap rokok biasa,” jelas Dr Naoki Kunugita, Peneliti Institut Nasional Kesehatan Masyarakat Jepang.
Sedangkan untuk zat Asetaldehida yang terjadi secara alami dalam jumlah kecil, dan biasa digunakan dalam pabrik-pabrik industri untuk membuat asan dan bahan kimia lainnya. Ditemukan pada tingkat lebih tinggi di rokok elektrik dibanding rokok tembakau biasa.
Dalam salah satu penelitian yang dilakukan, hisapan rokok elektrik mengandung sepuluh kali lipat tingkat karsinogen lebih tinggi jika dibandingkan dengan rokok tembakau normal. Zat berbahaya ini, diproduksi ketika ketika kawat vaporises melakukan pemanasan pada cairan di dalamnya.
(amr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar