Panser Anoa
buatan Pindad saat Peringatan HUT TNI Ke-69 di Dermaga Ujung Armada RI
Kawasan Timur (Armatim), Surabaya, Selasa (7/10). Sebanyak 526 alat
utama sistem persenjataan (alutsista) dikerahkan pada TNI kali ini
antara lain 192 unit alustsista dari TNI AD, 195 alutsista dari TNI AL,
dan 139 pesawat dari TNI AU. (photo : Viva)
Jakarta, CNN
Indonesia -- PT Krakatau Steel memperbarui kerjasama suplai baja khusus
militer dengan PT Pindad. Perjanjian itu ditandatangani di sela kegiatan
Indo Defence 2014 di Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/11). Sebanyak 98
persen bahan baku pembuatan peralatan militer berasal dari perusahaan
baja itu.
Presiden
Direktur Krakatau Irvan K. Hakim mengatakan penandatanganan itu adalah
pembaruan kerjasama yang sudah berlangsung selama beberapa tahun
terakhir.
“Ini dilakukan
dalam rangka menyambut kebutuhan besar untuk alutsista TNI dan
kepentingan pertahanan nasional dari Kementerian Pertahanan,” kata
Irvan.
Irvan
mengatakan 98 persen bahan baku baja untuk pembuatan kapal cepat rudal
TNI, panser buatan Pindad, dan kapal logistik Kementerian Pertahanan,
dipasok oleh Krakatau Steel.
Jadi kami
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Komite Industri Pertahanan.
Dalam hal ini, kami bertindak sebagai supplier bahan baku untuk
industri ini," kata Irvan kepada CNN Indonesia.
Irvan menjamin
kualitas produksi baja untuk Pindad selalu di bawah pengawasan ketat
baik Kementerian Pertahanan dan harus memenuhi standar kualitas NATO.
Baja khusus Pindad adalah jenis armor steel yang tidak bisa
diperjualbelikan secara bebas.
Untuk
memproduksi baja yang antipeluru itu, Krakatau membangun fasilitas
produksi tersendiri. “Standar kualitas bukan sesuatu yang bisa
ditawar-tawar,” katanya.
Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Irvan dan Pelaksana Tugas Direktur Utama Pindad Tri Hardjono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar