Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat tanpa
awak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Program bernama LAPAN
Surveillance UAV (LSU) sudah menghasilkan 5 jenis pesawat tanpa awak
yakni LSU 01, 02, 03, 04, dan 05.
Pesawat tanpa awak ini bisa
dipakai untuk pemantauan daerah perbatasan, daerah bencana, daerah
berbahaya, serta misi terbang jarak jauh.
"Fungsi
bisa dipakai pemantauan atau surveillance seperti lahan pertanian,
mitigasi bencana, maritim, tepi pantai," kata Kepala Bidang Teknologi
Prokusi Puslitbang LAPAN, Bayu Utama kepada detikFinance di Pusat
Teknologi Penerbangan LAPAN, Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11/2014).
Varian
terbaru pesawat tanpa awak atau drone ini ialah LSU 05. Pesawat ini
memiliki daya jelajah hingga 240 km dengan lama terbang 8 jam dan mampu
membawa beban 30 kg. Pesawat ini memakai bahan bakar tipe Pertamax.
"Ini LSU 05 bisa bawa beban lebih besar. Berat yang dibawa bisa 30 kg," jelasnya.
Tidak
hanya pesawat tanpa awak, LAPAN juga mengembangkan pesawat mata-mata
berawak. Program ini bernama LAPAN Surveillance Aircraft (LSA).
Program
ini memanfaatkan pesawat kecil berkapasitas 2 orang dan bermesin
tunggal. Pesawat yang memiliki bentang sayap 18 meter ini didatangkan
langsung dari Jerman, namun LAPAN memiliki kesempatan mempelajari
pengembangan LSA untuk tahap berikutnya. LAPAN mengirim 6 insinyurnya
untuk belajar ke Berlin sesuai perjanjian transfer of technology.
"Kita
kirim 6 insinyur ke Berlin, berlanjut tahun depan. Ada instrumentasi
diuji. LSA nanti bisa otomatis tanpa pilot, tapi pilot harus naik dulu.
Setelah naik, dia tinggal pakai pilot autonomous sesuai program,"
terangnya.
Pemanfaatan pesawat UAV, kata Bayu, bisa dipakai untuk
keperluan damai hingga militer. Pesawat UAV bisa dilengkapi
persenjataan. Tipe pesawat UAV dinilai sangat aman untuk melakukan misi
berbahaya karena tidak khawatir ada korban luka karena tertembak. Sebab
pesawat UAV dikendalikan dari jarak jauh.
"Ke depan bisa dilengkapi senjata. Semua teknologi bisa dipakai untuk perang atau damai," ujarnya. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar