CALIFORNIA - Robot exoskeleton membantu berjalan seorang pasien penderita stroke. Pasien bernama Brad Berman berusia 37 tahun menderita hemorrhagic stroke atau pendarahan pada otak.
Dilansir Cnet, Jumat (5/12/2014), Brad yang merupakan atlet Marathon menderita stroke pada Agustus 2013. Ketika itu, dokter harus mengangkat bagian tulang tengkoraknya untuk memulihkan tekanan dalam kepalanya.
Brad mengalami koma selama hampir satu bulan dan dirawat di rumah sakit selama empat bulan. "Bagi saya, berjalan telah menjadi tujuan besar. Anda tahu, saya seorang ayah dari dua anak laki-laki dan menjadi kurang mampu secara fisik aktif dengan mereka adalah sulit," ungkapnya.
Untuk membuatnya mampu berjalan kembali, ia dibantu dengan robot bernama Anklebot. Anklebot didesain untuk membuat Brad dapat memiliki kekuatan yang cukup dan membantu pergerakan pergelangan kakinya.
Anklebot yang dikembangkan oleh insinyur MIT dipasang ke penjepit lutut dan sepatu khusus. Robot ini dirancang untuk dipakai senyaman mungkin dan bertujuan untuk memperkuat otot-otot di sekitar pergelangan kaki.
Ada dua perangkat robot, antara lain Ekso Bionics Ekso dan Interactive Motion Technologies Anklebot. Dylan Edwards, Director of the Non-Invasive Brain Stimulation and Human Motor Control Laboratory di Burke Rehabilitation Center, White Plains, New York, Amerika Serikat mengatakan, perangkat robot ini mendorong pola gaya berjalan normal dengan kedua kaki.
Robot juga dapat menargetkan aktivasi otot pada sendi yang bermasalah. Edward mengungkapkan, biaya Ekso Bionics Ekso mencapai USD150 ribu, sedangkan Anklebot sebesar USD120 ribu.
(ahl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar